Minggu, 19 April 2015

KARYA TULIS
JEMBATAN SURAMADU SEBAGAI PENGHUBUNG JALUR PERDAGANGAN
UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) MAN 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2012/2013


Disusun Oleh       :
Nama                    : Milda Aprillia
NIS                       : 7712
Kelas                    : XII IPA1

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA
MADRASAH ALIYAH NEGERI 2 PEKALONGAN
TAHUN PELAJARAN 2014/2015

PENGESAHAN

          Setelah diadakan pemeriksaan dan perbaikan seperlunya, maka karya tulis yang berjudul :
“Jembatan Suramadu Sebagai Penghubung Jalur Perdagangan Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”.
Dapat diterima dan disahkan untuk memenuhi salah satu syarat menempuh Unjian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) Tahun Pelajaran 2012/2013.




                                                                                                Pekalongan,   Januari 2013
            Mengetahui,   
Kepala MAN 2 Pekalongan                                                    Guru Pembimbing


Drs.H.Ahmadd Najid, M.Pd.I                                             Wiwik Hermawati,S.Pd
NIP. 196508081991031002                                                   NIP.197411222008012005




KATA PENGANTAR


Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan karya tulis ini yang berjudul :
“Jembatan Suramadu Sebagai Penghubung Jalur Perdagangan Untuk Meningkatkan Perekonomian Masyarakat”.
            Adapun maksud dan tujuan  penulisan karya tulis ini adalah sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Nasional(UN) dan Ujian Madrasah (UM) di MAN 2 Pekalongan tahun pelajaran 2014  / 2015.

            Dengan disusunnya karya tulis ini, penulis menyadari tidak lepas dari bantuan beberapa pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan tetima kasih kepada :
1.      Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya
2.      Yth. Bapak Drs.H.Ahmad Najid,M.Pd.I selaku Kepala MAN 2 Pekalongan
3.      Yth. Ibu Daurotu Arrizqiyati,S.Pd selaku Wali Kelas XII IPS 2
4.      Yth. Ibu Wiwik Hermawati,S.Pd selaku Guru Pembimbing penulis
5.      Ayahanda dan Ibunda yang selalu mendoakan dan membiayai penulis
6.      Teman-teman yang mendorong dan mendukung dalam pembuatan karya tulis.





Penulis menyadari sepenuhnya bahwa karya tulis ini masih banyak kekurangan dan kekeliruan baik dari segi bahasa maupun isi. Oleh sebab itu penulis mohon maaf. Dengan hati terbuka untuk meminta saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca demi menyempurnakan karya tulis ini bermanfaat dan menambah wawasan dan pengetahuan bagi penulis dan pembaca, terutama adik kelas kami.

                                                                                    Pekalongan,  Januari 2013

                                                                                                Penulis




DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL……………………………….………………………………….... 
HALAMAN PENGESAHAN……………………………………………………............ 
KATA PENGANTAR…………………………………………………………… ...........
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang…………………………………………………………………........ 
1.2  Rumusan Masalah………………………………………………………………. ......
1.3  Tujuan Penulisan………………………………………………………………......... 
1.3.1 Tujuan Formal……………….………………………………………......................
1.3.2 Tujuan Informal……………………………………………………….....................
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Berdirinya Jembatan Suramadu………………………………………….......
2.2 Keistimewaan Jembatan Suramadu……………………………………………….......
2.3 Manfaat Jembatan Suramadu……………………………………………………........
            2.3.1 Manfaat Langsung……………………………………………………….....
            2.3.2 Manfaat Tdak Langsung…………………………………………………....
2.4 Kondisi Ekonomi Perekonomian Masyarakat adanya Jembatan Suramadu………....
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………….....
3.2 Saran…………………………………………………………………………….......
DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN
                                                                                                                                   
1.1 Latar Belakang
Semakin bertambahnya waktu, banyak kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi di dunia ini terutama di zaman modern seperti sekarang ini. Dengan adanya Jembatan Suramadu dapat membuktikan kepada dunia bahwa Indonesia telah mampu mengikuti kemajuan dalam bidang ilmu pengetahuan, arsitektur dan penerapan teknologi yang canggih dalam suatu pembangunan jembatan.
Dengan di bangunnya Jembatan Suramadu yang berada di pangkalan Madura.maka dapat mempermudah para pengguna alat transportasi yang akan menyebrang dari  Surabaya-Malang ataupun Malang-Surabaya menjadi mudah dan jalur perdagangan pun menjadi cpat dan lancer tanpa harus membutuhkan waktu yang lama dengan menggunakan alat penyebrangan laut. Selain itu keberadaan Jembatan Suramadu berpotensi untuk dapat meningkatkan jumlah pajak dan taraf hidup masyarakat di sekitar Jembatan Suramadu karena akses jalan ekonomi perdagangan menjadi efektif dan efisien.
Oleh karena itu penulis memilih Jembatan Suramadu sebagai bahasan dalam karya tulis, karena penulis memandang bahwa Jembatan Suramadu adalah bukti bahwa Negara Indonesia telah mampu mengikuti perkembangan ilmu pengtahuan dan teknologi yang canggih.
Selain sebagai salah satu syarat untuk menempuh Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) Tahun Pelajaran 2014/2015. Yang menterbelakangi penulis memilih judul ini adalah karena untuk memberikan informasi kepada pembaca tentang sejarah dan manfaat berdirinya Jembatan Suramadu.




1.2. Rumusan Masalah
            1. Bagaimana sejarah berdirinya Jembatan Suramadu?
            2. Apa keistimewaan yang ada di Jembatan Suramadu?
            3. Apa manfaat Jembatan Suramadu?
            4. Bagaimana kondisi perekonomian masyarakat dengan adanya Jembatan Suramadu?

1.3. Tujuan Penulisan
1.3.1        Tujuan formal
Tujuan penulisan karya tulis ini adalah untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Nasional (UN) dan Ujian Madrasah (UM) MAN 2 Pekalongan Tahun Pelajaran 2014/2015.
1.3.2        Tujuan informal
Sebagai sarana pengembangan dan pengetahuan siswa-siswi dalam teknologi pembangunan suatu Jembatan Suramadu.
1.4. Manfaat Penulisan
1)      Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar mengetahui sejarah berdirinya jembatan Suramadu.
2)      Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar mengetahui apa saja keistimewaan Jembatan Suramadu.
3)      Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar mengetahui manfaat Jembatan Suramadu.
4)      Untuk memberikan informasi kepada pembaca agar mengetahui kondisi perekonomian masyarakat dengan adanya Jembatan Suramadu.


BAB II
PEMBAHASAN

2.1             Sejarah Berdirinya Jembatan Suramadu.
Berdirinya jembatan Suramadu merupakan tonggak sejarah baru dalam pembangunan konstruksi dan sebagai bukti Indonesia mampu mengikuti perkembangan IPTEK. Jembatan Suramadu adalah jembatan penghubung antara Surabaya-Madura atau Madura-Surabaya yang mempunyai panjang 5.438 km menjadi proyek monumental yang selesai di buat pada periode SBY-JK yang pemancangan batu pertamanya dilakukan pada zaman Megawati Soekarno Putri memimpin Indonesia yang di gegas sejak zaman Sokarno. Awalnya sempat muncul keraguan-keraguan dalam membuat Jembatan Suramadu. Asalnya jembatan ini berada di daerah patahan dan gempa. Begitu juga dengan tiupan angin di laut Madura yang terkenal sangat kencang.
Akhirnya penelitian dilakukan secara mendalam selama tahun 2003-2004 penelitian lebih bersifat tecnichal study dilakukan terhadap 12 item yang kebanyakan berupa parameter tanah dari sisi seismic hazard analysis diperoleh kesimpulan di sekitar jembatan tidak ditemukan suatu patahan aktif berdasarkan katalog gempa. Juga tidak ditemukan gempa dengan magnitude di atas 4 skala richter sehingga kondisi di sekitar jembatan cukup stabil.
Kajian mendalam lain juga dilakukan terhadap kantor dasar laut, arus air laut, serta pengaruh pasang terhadap jembatan. Ternyata smuanya memungkinkan untuk di bangun suatu jembatan yang menghubungkan dua pulau. Adapun untuk angin berdasarkan kajian angin melintang kecepatannya sekitar 3,6 km/jam sampai maxsimal 6,5 km/jam.
Akhirnya jmbatan Suramadu dibangun dan dirancang tahan terhadap gempa hingga kekuatan 7 skala richter dan tetap kokoh mesti di terpa angin dengan kecepatan 200 km/jam. Namun demikian, jika kecepatan angin mencapai 40 km/jam jalur sepeda motor akan ditutup dan jika angin mencapai 65 km/jam jalur mobil akan di tutup. Langkah ini semata-mata untuk keselamatan dan kenyamanan pengendara. Adapun konstruksi jembatan Suramadu juga di desain mampu menompang kendaraan sesuai standart As atau axle di dataran. Suramadu di perkirakan mampu menahan beban dengan berat kendaraan 10 ton.
Jembatan yang menghabiskan 650.000 ton beton dan 50.000 ton besi baja pun akhirnya telah tersambung. Tersambungnya jembatan yang menghubungkan pulau Jawa dan Madura ini telah memakan biaya pembangunan mencapai 4,5 triliyun. 55% di tanggung oleh pemerintahan Indonesia dan 45% pinjaman dari Cina. Pembangunannya menghabiskan waktu hamper 6 tahun. Yaitu sejak pemancangan tiang pertama 20 Agustus 2003 oleh presiden Megawati hingga diresmikan oleh presiden SBY pada tanggal 10 Juni 2009.
Pada saat peresmian jembatan ini awalnya telah dibuka 24 jam untuk umum sebagai ajang uji coba. Namun ditutup kembali karena masih tersisa penataan yang belum sempurna dan masih adanya perbaikan-perbaikan yang harus dilakukan oleh operator tolnya. Belum lagi lampu-lampu dan rambu-rambu lalu lintas di sisi Madura yang masih belum selesai di garap terlihat dan teresiko terjadinya kecelakaan.

2.2             Keistimewaan Jembatan Suramadu

1.      Tahan gempa
Jembatan Suramadu yang pemancangan tiang pertamanya dilakukan pada 20 Agustus 2003 oleh Presiden Megawati Soekarno putri saat ini bisa tahan terhadap guncangan gempa sampai 7 skala Richter. Jembatan ini pun dirancang dengan sistem antikorosi pada fondasi tiang baja.
Karena menghubungkan dua pulau, teknologi pembangunan Jembatan Suramadu didesain agar memungkinkan kapal-kapal dapat melintas di bawah jembatan. Itulah sebabnya, di bagian bentang tengah Suramadu disediakan ruang selebar 400 meter secara horizontal dengan tinggi sekitar 35 meter. Untuk menciptakan ruang gerak yang lebih leluasa bagi kapal- kapal, di bagian bentang tengah Suramadu dibangun dua tower (pylon) setinggi masing-masing 140 meter dari atas air. Kedua tower ini ditopang sebanyak 144 buah kabel penopang (stayed cable) serta ditanam dengan fondasi sedalam 100 meter hingga 105 meter. "Total panjang tower sekitar 240 meter. Ini sesuatu yang belum pernah dilakukan sebelumnya," kata Direktur Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum Hermanto Dardak.



    
2. Kuat 100 tahun.

Secara keseluruhan, pembangunan Suramadu menghabiskan sekitar 650.000 ton beton dan lebih kurang 50.000 ton besi baja. Tak heran, dinas pekerjaan umum mengklaim Suramadu sebagai megaproyek yang menghabiskan dana total mencapai Rp 4,5 triliun. Jembatan ini dirancang kuat bertahan hingga 100 tahun atau hampir menyamai standar Inggris yang mencapai120tahun.

Karena berada di tengah lautan, Suramadu berpotensi terkendala faktor angin besar yang potensial terjadi di tengah lautan. Untuk memastikan keamanan kendaraan yang melintas di atas Suramadu, Departemen Pekerjaan Umum akan membangun pusat monitoring kondisi cuaca, khususnya angin.
"Jika kecepatan angin sudah mencapai 11 meter per detik atau sekitar 40 kilometer per jam, jembatan harus ditutup untuk kendaraan roda dua demi keselamatan pengendara," ujar Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Jika kecepatan angin bertambah hingga 18 meter per detik atau sekitar 65 kilometer per jam, jalur untuk kendaraan roda empat akan ditutup. Langkah ini semata-mata untuk keselamatan dan kenyamanan pengendara. Adapun konstruksi jembatan akan tetap aman karena Jembatan Suramadu dirancang tetap kokoh meski ditempa angin berkecepatan lebih dari 200 kilometer per jam. Bukan cuma kuat dari terpaan angin, Jembatan Suramadu juga didesain mampu menopang kendaraan sesuai standar as atau axle di daratan. Dengan demikian, Suramadu diperkirakan mampu menahan beban dengan berat satu as kendaraan sekitar 10 ton.        

3.cukup    lima     menit

Setelah diresmikan besok, diperkirakan Jembatan Suramadu akan dilintasi 8.000-9.000 sepeda motor per hari serta sekitar 4.000 kendaraan roda empat per hari.Jumlah ini berdasarkan perhitungan sebelumnya, kendaraan yang melintasi Ujung-Kamal dengan menggunakan kapal feri sekitar 2,4 juta sepeda motor per tahun (62 persen) serta 1,5 juta kendaraan roda empat per tahun (38persen).      

Selain bakal padat, jembatan ini pun pasti akan sangat membantu masyarakat karena waktu tempuh Surabaya-Madura bisa dipersingkat. Jika sebelumnya menggunakan feri dibutuhkan waktu sekitar 30 menit, sekarang dengan menggunakan Suramadu cukup ditempuh lima menit.


2.3 Manfaat Jembatan Suramadu.
2.3.1 Manfaat langsung
Manfaat langsung dari jembatan Suramadu adalah meningkatkan kelancaran arus lalu lintas / angkutan barang dan orang. Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti menghemat waktu, biaya serta tenaga.
Manfaat selanjutnya adalah merangsang tumbuhnya aktivitas perekonomian, manfaat langsung lainnya dapat di hitung adalah nilai penerimaan dari tarif tol yang di berlakukan. Transportasi barang dan orang dalam menyalurka arus perdagangan yang semakin meningkat dan maju. Serta dapat meningkatkan jumlah penerimaan dari tarif tol.
2.3.1 Manfaat tidak langsung
Multiplier effect dari jembatan Suramadu ini merupakan dinamika yang timbul dan merupakan pengaruh sekunder (secondary effect) antara lain :
1.      Meningkatkan jumlah penduduk akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa, meningkatkan kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sector pertanian, industry, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke pulau Madura.
2.      Meningkatkan kebutuhan untuk kawasan permukiman dan infrastruktur.
3.      Meningkatkan PDRB dan kesejahteraan masyarakat. Di Madura umumnya kegiatan ekonomi masih bertumpu di sektor pertanian primer (tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan, dan kehutanan). Artinya pertanian atau sektor tradisional menjadi sektor andalan yang Nampak perolehan PDRB terbesar di bandingkan sektor lain. Sektor lainnya adalan pertambangan dan penggalian, industry pengelolahan, listrik, gas, air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, restoran, angkutan, pos, komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.



2.4 Kondisi Ekonomi Masyarakat dengan Adanya Jembatan Suramadu
Pertumbuhan ekonomi menjadi kunci penting dalam perkembangan sebuah wilayah.  Propinsi Jawa Timur dengan jumlah penduduk mencapai 33 juta jiwa, menjadi salah satu propinsi dengan kerapatan penduduk yang padat.  Di Madura, umumnya kegiatan ekonomi masih bertumpu pada sektor pertanian primer (tanaman pangan, peternakan, perikanan, perkebunan dan kehutanan). Artinya pertanian atau sektor tradisional menjadi sektor andalan yang nampak dari perolehan PDRB terbesar dibandingkan sektor lain. Sektor lainnya adalah pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, listrik, gas, air bersih, bangunan, perdagangan, hotel, restoran, angkutan, pos, komunikasi, keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan.
Menurut Kuznets (dalam Todaro dan Smith,2003:99) Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan kapasitas dalam jangka panjang dari Negara yang bersangkutan untuk menyediakan berbagai barang ekonomi kepada penduduknya.
Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto yang terjadi pada 4 (empat) kabupaten di wilayah Madura dapat dijelaskan.  Dari data-data pada tabel Dampak Jembatan Suramadu terhadap Pertumbuhan PDRB di 4 Kabupaten di Madura, dapat dijelaskan bahwa Kabupaten Bangkalan nilai pertumbuhan PDRB-nya paling besar di antara kabupatenkabupaten di Madura. Hal tersebut terjadi karena Bangkalan merupakan daerah yang paling menikmati keberadaan jembatan Suramadu. Apabila dilihat dari pertumbuhan PDRB dapat disimpulkan bahwa makin dekat dititik/ letak jembatan Suramadu akan semakin menunjukkan perubahan yang cepat akibat meningkatnya aktivitas ekonomi.
Dengan dioperasikannya jembatan Suramadu, maka arus urbanisasi diharapkan bisa ditekan. Meningkatnya jumlah penduduk di Madura juga akan merangsang naiknya permintaan barang dan jasa. Selanjutnya akan merangsang meningkatnya kegiatan perekonomian, berkembangnya usaha di sektor pertanian, industri, perdagangan, jasa dan meningkatnya arus barang masuk ke Pulau Madura.  Dengan semakin lancarnya arus lalu lintas berarti menghemat waktu dan biaya. Dengan lancarnya arus transportasi, pembangunan menjadi lebih lancar.
Lancarnya transportasi adalah prasyarat lancarnya pembangunan, apalagi Indonesia merupakan negara kepulauan. Permasalahan perekonomian yang dihadapi bangsa ini sangat kompleks, antara lain karena letak antara pulau satu dengan pulau yang lainnya sangat berjauhan. Pembangunan tidak merata. Mau tidak mau, pemerintah harus menyelesaikan permasalahan akar ini, yaitu ketimpangan pembangunan dan perekonomian di berbagai wilayah Indonesia. Walau tak bisa dipungkiri dampak buruk selalu menyertai setiap proses. Namun tentu tak sebanding dengan kebaikan dan kemanfaatan yang diperoleh.
Sebelum dibangunnya Jembatan Suramadu, secara berturut-turut kabupaten yang terbanyak penduduknya adalah Sumenep, Bangkalan, Sampang, dan Pamekasan.  Ternyata Kabupaten Bangkalan merupakan kabupaten yang menerima kelimpahan penduduk paling tinggi dibanding 3 kabupaten lainnya.  Pada tahun 2035 atau setelah 30 tahun dibangunnya Jembatan Suramadu, maka jumlah penduduk di Kabupaten Bangkalan berjumlah 2,79 juta jiwa atau hampir dua kali lipat (98,98%) dibanding pertumbuhannya tanpa jembatan (1,40 juta jiwa).  Dalam keadaan tersebut, tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun berkisar antara 2,02% – 3,16%.
Di Kabupaten Pamekasan, Sumenep, dan Sampang, tingkat pertumbuhan rata-rata per tahun secara berturut-turut masing-masing berkisar antara 0,71%-0,51% atau dengan pertumbuhan yang cenderung menurun, 0,66%-1,45% dan 0,44%-0,50%.  Jika jumlah penduduk dibandingkan dengan dan tanpa Jembatan Suramadu maka jumlah penduduk rata-rata per tahun di Bangkalan akan bertambah sebanyak 59,30%, Pamekasan (23,42%), Sumenep (18,65%), dan Sampang (12,62%).
Semakin lancarnya transportasi ternyata akan meningkatkan kegiatan ekonomi yang selanjutnya akan meningkatkan pertumbuhan.  Income per kapita merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat.  Sebelum dibangunnya Jembatan Suramadu, secara berturut-turut kabupaten yang tertinggi income per kapitanya adalah Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Sampang, dan Pamekasan.  Namun, sejak adanya jembatan Suramadu secara berturut-turut kabupaten yang tertinggi income per kapitanya adalah Kabupaten Bangkalan, Sumenep, Pamekasan, dan Sampang.  Menurut Kepala BP-BPWS Ir. Mohamad Irian, Meng, SC dalam sambutan workshop Kajian Dampak Sosial dan Ekonomi Pasca pembangunan Jembatan Suramadu yang dilaksanakan oleh Badan Pelaksana Badan Pengembangan Willayah Surabaya-Madura (BP-BPWS) di Surabaya mengungkapkan kajian mengenai dampak sosial dan ekonomi pasca pembangunan Jembatan Suramadu menyebutkan sebagai berikut:
… saya yakin sudah banyak kajian yang sudah dilakukan mengenai dampak positif maupun negatif Jembatan Suramadu.  Namun, saat ini kita akan mengaji lebih dalam lagii mengenai dampak sebelum dan setelah adanya Jembatan Suramadu sehingga … diketahui stimulan-stimulan apa yang harus disiapkan
           


BAB III
PENUTUP

3.1  Simpulan
Dengan dibangunnya jembatan Suramadu memberikan dampak yang sangat signifikan bagi masyarakat Madura.  Diantaranya dampak ekonomi pasca dibangunnya jembatan Suramadu.  Bisa dibuktikan dengan semakin kecilnya tingkat pengangguran karena mulai banyaknya peluang usaha yang disediakan sehingga menurunkan angka kemiskikan penduduk Madura.  Karena Perubahan kadang tidak mau kompromi.  Mereka yang tidak bisa menyesuaikan diri dan beradaptasi akan dilindas zaman.  Perubahan juga tak memberi waktu bagi yang rugi untuk bersiap mengurangi kerugiannya.  Perubahan juga tak memberi waktu yang cukup bagi mereka yang untung untuk memperbesar kemenangannya. Disamping itu, berbagai dampak negative juga dirasakan oleh masyarakat Madura yang mata pencahariannya bergantung pada pengoperasian kapal. Karena dengan dibangunnya jembatan suramadu masyarakat Madura akan lebih sering menggunakan jembatan suramadu sebagai sarana penyebrangan, selain lebih murah juga akan lebih cepat. Sehingga pendapatan masyarakat yang mata pencahariannya di kapal akan berkurang.

3.2  Saran
1.      Untuk menghadapi era industrilisasi Madura pasca jembatan Suramadu maka dibutuhkan partisipasi bersama dari seluruh masyarakat Suramadu.
2.      Dibutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam peningkatkan kualitas-kualitas yang bermutu sejak dini agar nantinya masyarakat Suramadu siap dan sanggup menghadapi kemungkinan yang di timbulkan oleh akulturasinbudaya.
3.      Dalam peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) adalah tanggung jawab bersama agar tercapai cita-cita.
4.      Oleh Karena itu pemerintah juga harus memperhatikan perkembangan lembaga pendidikan di Madura.
5.      Diharapkan dapat melengkapi fasilitas-fasilitas dan sarana prasarana lembaga pendidikan untuk mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM), agar generasi di Madura mempunyai keahlian dan kepribadian yang handal.




DAFTAR PUSTAKA

3. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/10/sekelumit-metode-konstruksi-jembatan-  suramadu/                                                                                                                                            

Tidak ada komentar:

Posting Komentar